Minggu, 29 Juni 2014

Seumur hidup belajar ... ^^

“Seumur hidup belajar...” suka banget sama kata-kata dari profile twitternya si Nafila, numpang nyomot ya Naf hehe.

Sadar atau tidak, memang itu yang akan kita lakukan seumur hidup.. Belajar. Suka atau tidak, proses ini akan terus kita alami. Mulai dari kita bayi, batita, balita, remaja sampe tahap ke yang namanya dewasa.

Porsi belajarnya so pasti beda-beda, dan Allah sudah meng-create sedemikian rupa tahapan “belajar” yang harus kita laluin itu sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Misalnya bayi baru lahir, gak mungkin dong tiba-tiba disuruh belajar berdiri karena memang belum sampe situ kemampuannya. Lain halnya sama anak kuliahan yang disuruh ngerjain soal ujian anak SMA, dia pasti bisa ngerjainnya karena si anak kuliahan ini sudah pernah melalui proses belajar ngerjain soal-soal itu tadi.

Begitupun dengan kita yang notabennya sudah dewasa, proses belajar itu akan terus tetap ada. Semakin kita dewasa, maka porsi “belajar” nya mau gak mau pasti meningkat sebanding dengan “ujian” yang kita hadapi. Siapkah kita? Hehe.. jawabannya mau gak mau HARUS SIAP.

Belajar & Ujian itu satu paket guys, jadi dimana ada ujian disitu pasti ada pembelajaran ^^

Itu yang terjadi sama gue sekarang “ujian” eh lebih tepatnya “diuji” ya gitulah pokoknya pada ngerti kan ya, haha. Berat, susah, pengen nyerah, pengen nangis itu pasti *yang ini ujiannya lebih susah dibanding logaritma soalnya* tapi mau gak mau gue harus berjuang untuk menyelesaikan “ujian” ini.

Gak baru kali ini gue menghadapi  “ujian” yang kayak gini, tapi waktu itu gue berhasil untuk “naik kelas” –bisa liat postingan gw sebelum2nya- ternyata kali ini gue harus menerima hasil yang berbeda kalo gue harus “tinggal kelas”.

Segala upaya udah gue lakuin supaya gue gak “tinggal kelas” tapi ternyata Allah berkehendak lain. Allah masih sayang sama gue that’s why dia milih gue yang “tinggal kelas” karena gue masih harus disuruh belajar dan belajar lagi sampe akhirnya nanti gue bisa “naik kelas” dengan nilai dan peringkat yang luar biasa lebih baik dari sebelumnya, aamiin..

Ada hikmah dan pembelajaran disetiap “ujian” yang gue laluin, begitupun dengan yang ini. Ujian terberat yang pernah gue dapet, sampe gue pengen banget teriak “kenapa harus aku Ya Allah!!” but then gue sadar Allah itu memberikan ujian sesuai dengan kemampuan umatnya karena mungkin menurut Allah gue mampu dan bisa untuk melalui ini semua, maka gue lah yang dipilih untuk “ujian” ini.

Dan mungkin.... memang jalannya harus seperti ini.

IKHLAS, itu satu-satunya cara yang paling ampuh untuk semua ini.

Ikhlas karena gue harus “tinggal kelas” dan “belajar” lagi untuk ngedapetin hasil yang lebih baik.

“Sabar itu berbuah manis..” Kaput (Yuanitha Putri) selalu bilang kayak gini ke gue tiap gue ngerasa udah gak sanggup lagi dan nyaris menyerah.

Sabar dan Ikhlas.. itu yang jadi “ujian” gue untuk saat ini, not a bad thing I guess hehe..

Its really hard for me but I know I can through this... Everybody deserve to be happy right? And I deserve better than this ^^

P.S :

Love is not competition. There is no winner or loser.

Love and obsession is separated only by a thin line you have to fight yourself whether you will let the obsession takes over you or keep yourself sane and let the love wins. When the LOVE WINS, you can see if he is really the one for you or not and you will learn to ACCEPT HURTFUL REALITY if HIS NOT. But if the OBSESSION WINS then you will DO ANYTHING JUST TO MAKE HIS YOURS and you will simply deny it.

I thought you can guess which one is mine ^^





Love, 
dhevina















Tidak ada komentar:

Posting Komentar