“Seumur hidup
belajar...” suka banget sama kata-kata dari profile twitternya si Nafila,
numpang nyomot ya Naf hehe.
Sadar atau tidak,
memang itu yang akan kita lakukan seumur hidup.. Belajar. Suka atau tidak,
proses ini akan terus kita alami. Mulai dari kita bayi, batita, balita, remaja
sampe tahap ke yang namanya dewasa.
Porsi belajarnya so
pasti beda-beda, dan Allah sudah meng-create sedemikian rupa tahapan “belajar”
yang harus kita laluin itu sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Misalnya
bayi baru lahir, gak mungkin dong tiba-tiba disuruh belajar berdiri karena
memang belum sampe situ kemampuannya. Lain halnya sama anak kuliahan yang
disuruh ngerjain soal ujian anak SMA, dia pasti bisa ngerjainnya karena si anak
kuliahan ini sudah pernah melalui proses belajar ngerjain soal-soal itu tadi.
Begitupun dengan kita
yang notabennya sudah dewasa, proses belajar itu akan terus tetap ada. Semakin
kita dewasa, maka porsi “belajar” nya mau gak mau pasti meningkat sebanding
dengan “ujian” yang kita hadapi. Siapkah kita? Hehe.. jawabannya mau gak mau
HARUS SIAP.
Belajar & Ujian
itu satu paket guys, jadi dimana ada ujian disitu pasti ada pembelajaran ^^
Itu yang terjadi sama
gue sekarang “ujian” eh lebih tepatnya “diuji” ya gitulah pokoknya pada ngerti
kan ya, haha. Berat, susah, pengen nyerah, pengen nangis itu pasti *yang ini
ujiannya lebih susah dibanding logaritma soalnya* tapi mau gak mau gue harus
berjuang untuk menyelesaikan “ujian” ini.
Gak baru kali ini gue
menghadapi “ujian” yang kayak gini, tapi
waktu itu gue berhasil untuk “naik kelas” –bisa liat postingan gw sebelum2nya-
ternyata kali ini gue harus menerima hasil yang berbeda kalo gue harus “tinggal
kelas”.
Segala upaya udah gue
lakuin supaya gue gak “tinggal kelas” tapi ternyata Allah berkehendak lain.
Allah masih sayang sama gue that’s why dia milih gue yang “tinggal kelas”
karena gue masih harus disuruh belajar dan belajar lagi sampe akhirnya nanti
gue bisa “naik kelas” dengan nilai dan peringkat yang luar biasa lebih baik
dari sebelumnya, aamiin..
Ada hikmah dan
pembelajaran disetiap “ujian” yang gue laluin, begitupun dengan yang ini. Ujian
terberat yang pernah gue dapet, sampe gue pengen banget teriak “kenapa harus
aku Ya Allah!!” but then gue sadar Allah itu memberikan ujian sesuai dengan
kemampuan umatnya karena mungkin menurut Allah gue mampu dan bisa untuk melalui
ini semua, maka gue lah yang dipilih untuk “ujian” ini.
Dan mungkin....
memang jalannya harus seperti ini.
IKHLAS, itu
satu-satunya cara yang paling ampuh untuk semua ini.
Ikhlas karena gue
harus “tinggal kelas” dan “belajar” lagi untuk ngedapetin hasil yang lebih
baik.
“Sabar itu berbuah
manis..” Kaput (Yuanitha Putri) selalu bilang kayak gini ke gue tiap gue
ngerasa udah gak sanggup lagi dan nyaris menyerah.
Sabar dan Ikhlas..
itu yang jadi “ujian” gue untuk saat ini, not a bad thing I guess hehe..
Its really hard for
me but I know I can through this... Everybody deserve to be happy right? And I
deserve better than this ^^
P.S :
Love is not competition. There is
no winner or loser.
Love and obsession is separated
only by a thin line you have to fight yourself whether you will let the
obsession takes over you or keep yourself sane and let the love wins.
When the LOVE WINS, you can see if he is really the one for you or not and you
will learn to ACCEPT HURTFUL REALITY if HIS NOT. But if the OBSESSION WINS then
you will DO ANYTHING JUST TO MAKE HIS YOURS and you will simply deny it.
I thought you can guess which one
is mine ^^
Love,
dhevina